Panggil saja dia Masbro . Seorang pemuda
tampan, berkulit putih, tinggi seaspeak, hidung mancung, berambut cepak , dan cool, tidak salah lagi jika dia terpilih
sebagai cover boy yang top di kalangan remaja dan anak muda
zaman sekarang. Nama aslinya ialah Joko Sundrato Joyo Sentoso, nama yang cukup
panjang dan sangat jadul untuk zaman sekarang, karena itu dia ingin dirinya
panggil Masbro saja agar lebih singkat, padat, dan jelas. Masbro kuliah di ISI
(Institut Seni Indonesia) Yogyakarta, jurusannya bukan modeling melainkan
jurusan photographer yang kini sangat terkenal di Indonesia. Pemuda ini juga
sangat terkenal dengan ke eksisannya di dunia maya, sangat nasrsis dan sangat
alay. Sifat narsis dan alay ini lah yang terkadang membuat para cewek ilfil
dengannya , tetapi dia masih tetap pede, semakin
eksis dan semakin narsis. Namun saat ia bergabung aplikasi online facebook di
dunia maya, ia bertemu dengan seorang perempuan cantik dan soleha yang
membuatnya sadar dengan sikapnya itu. Perempuan itu membuatnya berubah menjadi
seorang pria yang lebih baik dan dewasa, dari sifatnya yang alay berubah
menjadi pria tampan dan sholeh.
v
Waktu itu media online friendstar sedang maraknya di gunakan
para onliners di dunia maya, tetapi sekarang sudah berganti dengan media online
yang lebih asik yaitu facebook.
Banyak kalangan muda sampai tua menggunakan aplikasi tersebut. Masbro pastinya
tidak akan ketinggalan untuk gabung dengan media aplikasi online, dia pasti
akan langsung mendaftar dan meng-update apapun
yang ingin di sharing-nya, karena itu
memang hobinya.
Pulang kuliah ia langsung menghidupkan
laptop di kamarnya dan login di
facebook. Banyak yang mengirim permintaan pertemanan di facebook barunya itu,
tanpa melihat-lihat ia langsung mengkonfrim permintaan pertemanan itu
satu-persatu. Banyak juga yang mengirim pesan di kotak masuk maupun di dinding
facebooknya. Ada pun teman perempuan yang menurutnya cantik mengirim pesan di
dinding facebooknya itu, pastinya ia akan langsung membalas pesan dinding di
facebook temannya itu, tetapi jika teman perempuan yang menurutrnya biasa,
mungkin di abaikannya saja. Semakin banyak teman di facebook maupun teman chatting, si Masbro semakin terlarut
dalam permainan dunia maya tersebut, tanpa sadar ia pun lupa dengan tugas
kuliahnya yang harus di selesaikan dan di berikan kepada dosen besok pagi. Ia
sudah merasa lelah setelah lima jam bermain di facebook, lupa makan, lupa
mandi, dan lupa segala-galanya yang harus ia kerjakan, sampai akhirnya ia letih
dan langsung tertidur.
Esok harinya kembali mengerjakan
aktivitas. Seperti biasa ia harus berangkat kuliah dan tidak boleh terlambat.Jam
menunjukan pukul 04.00 Wib, alarm berbunyi, Masbro masih saja belum terbangun
dari tidurnya. Jam 6 pas alarm pun berbunyi sekali lagi, baru dia terbangun dan
beranjak dari tempat tidur, ia melirik jam di dinding dan terlihat jam sudah
menunjukan pukul 6 lewat, ia tersentak kaget dan langsung mengambil handuk,
berlari ke kamar mandi. Jam 7 lewat ia keluar dari rumahnya yang tidak jauh
dari tempat iya kuliah. Bergegas ia menaiki dan mengendarai sepeda motornya
dengan cepat, sesampainya di tempat kuliah tetap saja dia sudah terlambat. Dosen
sudah masuk di ruang belajar, ia mengetok pintu dan meminta izin kepada dosen
untuk masuk, tetapi dosen tidak mendengar karena memang dosennya sudah tua dan
agak tuli. Ia mengetok pintu sekali lagi dengan keras dan memanggil dosen,
tetapi dosen tidak mempedulikannya dan asyik saja berbincang dengan mahasiswa.
Lalu dosen melihat ke arahnya sekilas dan mengalihkan lagi pandangannya ke
mahasiswa.
Tok, tok, tok..
“Pak, permisi..”
Tok, tok, tok..
“Pak, permisi..”
“Baik mahasiswa sekalian apa kabar hari ini”
“Baik paaak!!”
“Pak, permisi saya boleh masuk?.”
“Pak, permisi saya boleh masuk?.”
“Bagus, anda semua sehat hari ini, hari ini
kita akan membahas materi tentang garis grafik”
“Bapaaak, Assalamu’alaikum….?”
“O iya, minggu kemaren saya sudah memberikan tugas kepada kalian, apa kalian sudah siap mengerjakannya?”.
“O iya, minggu kemaren saya sudah memberikan tugas kepada kalian, apa kalian sudah siap mengerjakannya?”.
Berkali-kali Masbro memanggil dosen dan
mengetok pintu tetapi saja tetap tidak di dengar. Masbro pun kesal, ia lalu
melepaskan sepatunya dan memukul pintu keras-keras dengan sepatunya itu sambil
memanggil dosen.
Plakk, Plaak, Plakk, Plaakk …
“Permisi Paaaakk, Assalamu’alaikum ?? Paak permisi… woooy, pak permisiiii saya mau masuk nih! Bapaaaaaak!”
Plakk, Plaak, Plakk, Plaakk …
“Permisi Paaaakk, Assalamu’alaikum ?? Paak permisi… woooy, pak permisiiii saya mau masuk nih! Bapaaaaaak!”
Dosen
terkejut mendengar teriakan si Masbro. Selain tuli si dosen juga mengidap
penyakit bolot, ia mengira Masbro berteriak karena ada kebakaran, langsung ia
beranjak dari tempat duduk dan juga berteriak ada kebakaran.
“Apah? kebakaran? Kebakaran? Haa?
Kebakaraaan, kebakaraaaaan, kebakaaraaaaann, tolooong, kebakaraan?”
Mahasiswa yang ada di dalam ruangan itu pun tertawa melihat tingkah dosen. Dosen berhenti berteriak dan bingung melihat mahasiswanya tertawa, lalu ia bertanya kepada mahasiswa dan di jawab oleh salah satu mahasiswanya.
“Kenapa ada kebakaran kalian tertawa? Apa yang kalian tertawakan?”
“Ya iya lah Pak.. mana ada kebakaran?”
“Apa? Syukurlah apinya sudah padam!”
“Ya ampuun bapaaak, please deh, disini itu tidak ada kebakaran..! yang ada si Masbro tuch, telat masuk pak…!”
Masbro kemudian masuk ke dalam ruang belajar, berjalan menuju meja dan kursi tempat duduknya, belum sampai di tempat duduk dia di panggil dosen yang sedang bermuka kesal ke depan.
Mahasiswa yang ada di dalam ruangan itu pun tertawa melihat tingkah dosen. Dosen berhenti berteriak dan bingung melihat mahasiswanya tertawa, lalu ia bertanya kepada mahasiswa dan di jawab oleh salah satu mahasiswanya.
“Kenapa ada kebakaran kalian tertawa? Apa yang kalian tertawakan?”
“Ya iya lah Pak.. mana ada kebakaran?”
“Apa? Syukurlah apinya sudah padam!”
“Ya ampuun bapaaak, please deh, disini itu tidak ada kebakaran..! yang ada si Masbro tuch, telat masuk pak…!”
Masbro kemudian masuk ke dalam ruang belajar, berjalan menuju meja dan kursi tempat duduknya, belum sampai di tempat duduk dia di panggil dosen yang sedang bermuka kesal ke depan.
“Hey anda! Silahkan berdiri di depan!”
“Saya pak?”
“Ya anda! Cepat berdiri ke depan
“Saya pak?”
“Ya anda! Cepat berdiri ke depan
“Nah
lho? Saya salah apa pak?”
“Saya salah apa pak, saya salah apa pak! Anda tau apa kesalahan anda?”
“Saya salah apa pak, saya salah apa pak! Anda tau apa kesalahan anda?”
“Nggak tau pak..”
“Bagus kalau anda bisa nyadar! Sekarang keluarkan tugas yang sudah saya berikan minggu kemaren!”
“Aapa sih pak? Saya beneran gak tau .. swear deh pak…!”
“Bagus kalau anda bisa nyadar! Sekarang keluarkan tugas yang sudah saya berikan minggu kemaren!”
“Aapa sih pak? Saya beneran gak tau .. swear deh pak…!”
“Apaa? Anda tidak tau apa kesalahan anda?
Aarrrrrggghh, mana tugas yang saya berikan minggu kemaren? Apa anda sudah siap
mengerjakannya?”
“Dari tadi juga! Huh, tugas? Hm tugas,, tugas ya pak?”
“Ya! Tugas yang saya berikan minggu kemaren?”
“Mmmm, aaaa, kapan sih pak? Perasaan tidak ada tuch!”
“Tidak ada? Teman-teman kamu saja sudah menyelesaikan tugas yang saya berikan minggu kemaren, kenapa kamu bilang tidak ada?”
“Hmmm iya! Beneran pak..! saya saja tidak ada..”
“Apa yang tidak ada?”
“Dari tadi juga! Huh, tugas? Hm tugas,, tugas ya pak?”
“Ya! Tugas yang saya berikan minggu kemaren?”
“Mmmm, aaaa, kapan sih pak? Perasaan tidak ada tuch!”
“Tidak ada? Teman-teman kamu saja sudah menyelesaikan tugas yang saya berikan minggu kemaren, kenapa kamu bilang tidak ada?”
“Hmmm iya! Beneran pak..! saya saja tidak ada..”
“Apa yang tidak ada?”
“Hmm hehe, tidak ada mengerjakan tugas
pak…!”
“Hm, dasar! Saya kecewa dengan anda sodara Joko Sundrato Joyo Sentoso!”
“Aduh pak.. kecewa kenapa? Manggil nama saya jangan panjang-panjang amat lah pak..!”
“Hm, dasar! Saya kecewa dengan anda sodara Joko Sundrato Joyo Sentoso!”
“Aduh pak.. kecewa kenapa? Manggil nama saya jangan panjang-panjang amat lah pak..!”
“Apa yang panjang?”
“Nama saya pak!”
“Nama saya pak!”
“Saya tidak mau tau! Saya pikir dari segi
cara pemotretan anda yang sangat bagus, anda adalah mahasiswa yang rajin,
tetapi tidak seperti yang saya bayangkan! Sebagai hukumannya, anda harus
berlari mengelilingi lapangan gedung ini dua kali, setelah itu berdiri di
halaman depan gedung satu jam materi saya! Cepat!”
“Aduuh pak… tapi, jangan gitu laa!..”
“Aduuh pak… tapi, jangan gitu laa!..”
“Gak usah ngadu ke papi anda! Lakukan saya
cepat!”
“Haduuuh, bukan gitu pak..!”
“Tidak ada tapi, tapi! Sekarang juga cepat laksanakan hukuman dari saya sodara Joko Sundrato Joyo Sentoso … atau tidak anda saya scors!”
“Hadduuuh, iya iya deh pak! Cerewet dah!”
“Haduuuh, bukan gitu pak..!”
“Tidak ada tapi, tapi! Sekarang juga cepat laksanakan hukuman dari saya sodara Joko Sundrato Joyo Sentoso … atau tidak anda saya scors!”
“Hadduuuh, iya iya deh pak! Cerewet dah!”
Masbro segera keluar menjalankan hukuman dari
dosen, ia berlari mengelilingi lapangan gedung dua kali dan berdiri di halaman
depan gedung selama satu jam. Meskipun sedang kesusahan, ia masih saja tetap
eksis dan terus update. Saat sedang berlari, ia mengeluarkan hanphone blackbarry-nya dan membuka aplikasi
facebook di blackberry itu. Padahal saat itu hari sudah sangat panas, sambil
berlari dia tetap saja asyik bermain facebook dan meng-update status. Isi status yang di buatnya pun sangat lebay, dengan
tulisan kalimat-kalimat dan huruf yang sangat alay layaknya plat nomor di
kendaraan.
“Duuuh rempong b4ngett ya4ch, si4l 4mat gu4
har! In1 ! udah t4di terlamb4tt kuli4h, g4k bu4t tug4s,, di hukum l4gi, ah
c4pek! 4pes be.ge.te d4h du4!!!”.
Usai satu jam ia pun kembali ke ruangan dan memperhatikan materi-materi yang di ajarkan dosen. Walaupun ia terlihat memperhatikan pengajaran, tetapi dia masih saja lebih banyak memperhatikan handphone dari pada pengajaran materi yang di berikan dosen.
Seperti biasa, setiap pulang kuliah Masbro tidak pernah absen untuk membuka laptopnya dan online di dunia maya. Sudah seperti pengganti makanan sehari-hari baginya, hingga untuk makan nasi saja tidak pernah ia lakukan. Belum kapok dengan hukuman yang di berikan dosen tadi pagi karena tidak membuat tugas, sekarang di tambah lagi dengan ujian materi yang akan di laksanakan besok di jam pertama, ia masih saja cuek dan enggan untuk belajar. Ia masih saja tetap terlarut dalam dunia maya.
v
Esok harinya pagi pun datang, beruntung
Masbro sudah tidak terlambat lagi pergi kuliah. Tetapi setelah bel untuk masuk
ke ruang belajar berbunyi tiba-tiba dosen masuk dan langsung memberikan
lembaran-lembaran kertas kepada mahasiswa. Masbro tercengang melihat
lembaran-lembaran kertas itu, ia melihat judul di lembaran kertas tersebut.
Judul di lembaran kertas itu tertulis, “Ujian Semester Ganjil, mata pelajaran
Ilmu Geografik, waktu 60 menit”. Jantungnya berdegug saat membaca soal ujian
karena tidak tau jawaban apa yang harus di isinya. Ia melihat ke kiri dan kanan
berharap mendapatkan jawaban dari teman, tetapi tidak ada satu pun yang
menolongnya atau pun memberi isi jawaban kepadanya. Ia termenung hingga
tertidur, tak sadar waktu hanya tinggal beberapa menit lagi. Waktu yang tersisa
tinggal 8 menit, tidak ada satu pun soal yang terjawab olehnya, ia masih saja
tertidur. Akhirnya bel berbunyi waktu pun habis, soal ujian dan lembar jawaban
harus di kumpulkan. Masbro masih saja belum terbangun dari tidurnya, lalu dosen
menghampirinya dan membangunkannya.
“Hey, bangun, bangun!”
“Hoaaammmzzz, ada apa pak?”
“Hey, bangun, bangun!”
“Hoaaammmzzz, ada apa pak?”
“Mana soal dan lembar jawabanmu?”
“Yang mana pak?”
“Jadi dari tadi kamu sama sekali tidak menjawab soal ujian?”
“Yang mana pak?”
“Jadi dari tadi kamu sama sekali tidak menjawab soal ujian?”
“Aaaa, Sa-sa-saya ta-ta-tad-tadi ke-ke-ke-ket-tit-ti-tiduran
pak..”
“Tidak ada alasan! Berarti nilai ujian kamu sama dengan NOL!”
“Tidak ada alasan! Berarti nilai ujian kamu sama dengan NOL!”
“Hah? Ta-tat-tat-tapi pak, saya bisa remedy
kan pak? Atau ujian susulan bisa kan?
“Itu saya tidak tau!”.
Pergantian jam, dosen yang mengawas pun juga berganti. Pengawas kali ini di kenal sangat angker oleh para mahasiswa. Ujian kedua yaitu Teori Matematika, Masbro juga tidak mempelajari pelajaran tersebut. Dia pusing dan tidak tau lagi harus bagaimana, rasanya ia ingin merobek kertas ujian lalu pulang dan online di rumah, tetapi ujian itu harus di laluinya, sampai akhirnya ia melihat catatannya untuk menjawab soal ujian secara diam-diam. Tanpa di sadari dosen yang mengawas sedang berdiri di belakangnya, ia pun segera menyembunyikan catatannya, namun terlambat sudah dia terlanjur ketahuan oleh dosen, telinganya di jewer dan di marahi oleh dosen.
“hm, baagus kamu yaa!”
“Adududududuh, sakit buuk, sakiiittt !”
“Adududududuh, sakit buuk, sakiiittt !”
“Apa ada yang menyuruhmu ujian melihat
catatan?”
“A-a-ada buuk!..”
“Siapa?”
“Sa-sa-saya sendiri buk yang nyuruh!”
“Sekarang juga, sebaiknya kamu keluar dari ruangan!”
“Tapi buk, saya kan belum siap ujian..”
“Karena kamu sudah curang dalam ujian, maka kamu saya anggap sudah selesai! Dan kamu boleh pulang!”
“Yiaaaah, ibuuk, please!”
“Sekarang juga, sebaiknya kamu keluar dari ruangan!”
“Tapi buk, saya kan belum siap ujian..”
“Karena kamu sudah curang dalam ujian, maka kamu saya anggap sudah selesai! Dan kamu boleh pulang!”
“Yiaaaah, ibuuk, please!”
“Tidak ada plas plis plas plis! Silahkan
keluar!”
“Pleassse, jangan usir aku laa!
“Aapa siih susahnya ujian, ngejawab ini susah, ngejawab itu gak bisa..!”
“Aaaku emang gak belaaajaaar…!”
“Halaaah, sudah, sudah! Sekarang juga silahkan anda KE-LU-AR!”
“Pleassse, jangan usir aku laa!
“Aapa siih susahnya ujian, ngejawab ini susah, ngejawab itu gak bisa..!”
“Aaaku emang gak belaaajaaar…!”
“Halaaah, sudah, sudah! Sekarang juga silahkan anda KE-LU-AR!”
“Yaaah kejam amat ni dosen ah, sialan!”
Akhirnya Masbro keluar dari ruangan dan pulang. Belum sampai di rumah, dia pun teringat kalau ada job pemotretan majalah sampul di studio pemotretan, segera ia mengendarai motornya ke daerah lokasi.
Akhirnya Masbro keluar dari ruangan dan pulang. Belum sampai di rumah, dia pun teringat kalau ada job pemotretan majalah sampul di studio pemotretan, segera ia mengendarai motornya ke daerah lokasi.
Setiba di studio lokasi pemotretan, para clue terlihat tampak sedang membereskan alat pemotretan. Kelihatannya pemotretan untuk majalah sampul sudah selesai, Masbro pun bertanya kepada salah satu clue yang berjalan lewat di depannya.
“aa, misi mas”
“Ndje,, ono opo to?”
“Saya boleh nanya gak?”
Oo, boleh saja, silahkan mau nanya opo?”
“Mas tau gak kapan jadwal pemotretan model majalah sampul?”
“O ntu sih sudah selesai dari tadi, emangnya kenapa toh?”
“Hah? Udah selesai dari tadi? Trus siapa yang jadi modelnya mas?”
“Saya boleh nanya gak?”
Oo, boleh saja, silahkan mau nanya opo?”
“Mas tau gak kapan jadwal pemotretan model majalah sampul?”
“O ntu sih sudah selesai dari tadi, emangnya kenapa toh?”
“Hah? Udah selesai dari tadi? Trus siapa yang jadi modelnya mas?”
“Tuh modelnya lagi di dalam mobil,
sebenarnya sih modelnya bukan yang itu, tapi karena waktunya mepet, si
photograpernya terburu-buru dan modelnya belum juga datang-datang, makanya di
gantiin saja sama model lain, emangnya situ sopo toh?”
“Apa? Haaduuuh, saya ini modelingnya mas..!
“Waaah, kasian sekali tuh, yang sabar yo mas, mungkin belum rejekine kali tu, yang sabar yo..!”
“Apa? Haaduuuh, saya ini modelingnya mas..!
“Waaah, kasian sekali tuh, yang sabar yo mas, mungkin belum rejekine kali tu, yang sabar yo..!”
“Halaaah ya udah deh mas, makasih
informasinya..”
“Ndje ndje”.
Masbro kesal dan ia pun terlihat sangat galau. Dipasangkannya handset di telinga dan menghidupkan sebuah lagu yang kini sangat popular. Lagu itu berjudul “Salah Alamat” yang dinyanyikan oleh artis baru yaitu “Ayu Tingting”. Ia sangat menikmati alunan lagu itu, sambil berjalan menuju tempat parkir dia pun marah-marah dan berbicara sendiri.
“Sial banget gua hari ini, udah ujian tadi gak ada yang dapet, ketahuan curang pas ujian matematika dan sekarang job gua di ambil sama orang lain! Apeeess banget gua hari ini!
Ah
apa ini gara-gara kerjaan gue yang sering ke asyikan online ya? Tapi masa’
giitu sih? Gua gak akan mungkin berhenti jadi onliners sejati! online its my life gitu loh! Haduuuh
mampus dah gua, pusing ah!”
Lalu Masbro menaiki dan mengendarai motornya. Ia masih tetap merasa sangat kesal hingga membuatnya ngebut-ngebutan di jalan raya. Setibanya di rambu-rambu lalu lintas berlampu merah, dia malah tidak berhenti dan tetap melaju dengan kencang melewati rambu-rambu lalu lintas tersebut, sehingga dia di kejar-kejar oleh polisi yang sedang menjaga lalu lintas, sampai akhirnya ia tertangkap dan hap. Masbro di seret ke kantor polisi untuk membayar denda karena telah melanggar peraturan lalu lintas, ia mengusai dompetnya dan akhirnya duit yang ada di dompetnya pun habis tak bersisa.
Kemalangan yang sudah di alaminya masih
saja tidak dapat membuatnya berhenti untuk bermain di dunia maya. Online,
upload foto, sharing, chatting, masih saja tidak hilang dari kebiasaannya.
Karena ia anak satu-satunya di kelurga, maka dia tidak terlalu di paksakan
orang tuanya, apalagi dari kecil ia sama sekali tidak pernah di bentak-bentak
ataupun di marahi oleh orang tuanya, apapun kemauannya selalu saja terpenuhi.
v
Sore itu si Masbro baru pulang kuliah dan
langsung mengambil laptopnya yang ada di meja. Ia membuka laptop dan menghidupkan
layarnya sambil meletakan laptop di atas kasur. Mengetik keyboard dengan santai
sambil memasang modem di usb laptopnya.
Mengklik aplikasi mozila dan mencari situs facebook untuk online di facebook
barunya. Setelah login di facebook
dia melihat ada satu permintaan pertemanan yang facebooknya bernama Liya
Zafirah. Segera ia mengkonfrim permintaan pertemanan tersebut dan melihat profil
teman facebooknya itu. Ia melihat-lihat album foto di facebook teman barunya
itu, foto-fotonya sangat bagus dan sangat cantik. Perempuan itu berjilbab,
gayanya terlihat sangat sederhana tetapi sungguh indah dan menawan, kulitnya
putih bersih, dan status di facebooknya di penuhi dengan kata-kata yang indah.
Masbro tercengang, tiba-tiba hatinya bergetar tak menentu, ia merasa sangat
gengsi bila harus mengirimkan pesan dinding ke teman barunya itu, karena isi
status facebooknya yang kebanyakan sangat alay dan begitu juga dengan
foto-fotonya yang gayanya seperti anak gehol
zaman sekarang.
Setiap hari Masbro sering membuka facebook
baik itu di handphone maupun di laptopnya. Setiap membuka facebook, ntah kenapa
Masbro selalu ingin melihat profil facebook Liya Zafirah teman barunya itu dan
membaca semua status-status yang di update-nya
terus-menerus. Hanya dengan membaca statusnya saja Masbro merasa hatinya telah
tersentuh, gaya hidupnya pun berubah secara perlahan, yang dulunya senang
menggunakan huruf-huruf alay sekarang sudah menggunakan huruf-huruf bahasa
Indonesia yang asli, yang dulunya sering berbahasa lebay, sekarang sudah tidak
lagi, yang dulunya sering online sampai tengah malam sudah jarang ia lakukan.
v
3 tahun sudah Masbro menjalani kuliah
semester demi semester hingga wisuda dan menjadi sarjana. Ia merasa hidupnya
terasa lebih baik dari yang dulu. Teringat dengan teman faceebooknya yang
bernama Liya Zafirah, mengingatkan Masbro dengan status temannya itu yang
membuat hidupnya semangat dan tidak akan pernah ia lupakan. Status itu tertulis
:
“Gunakanlah
kehidupan dengan kegiatan dan hal-hal yang positif agar di hari tua nanti tidak
menyesal kemudian” dan “Orang yang paling berjasa di dalam diri kita adalah
orang tua, maka bahagiankanlah mereka selama umur masih ada”.
Status
itu yang membuatnya merasa sangat bersalah dalam menjalani hidup, kesehariannya
dulu hanya di penuhi dengan kebiasaannya yang suka online, eksis, dan narsis.
Ia merasa malu dengan perempuan yang menjadi temannya di facebook.Rasanya ingin
sekali Masbro bertemu dengan perempuan itu, dan selalu berharap suatu saat
nanti dia pasti akan bertemu dengan seseorang yang telah membuatnya sadar akan
arti kehidupan.
Setelah Masbro tamat kuliah dan menjadi sarjana, ia melamar pekerjaan sebagai photographer dan photography, dan beruntung sekali ia di terima bekerja sebagai photographer dan photography tersebut sesuai dengan apa yang di cita-citakannya.
Sehabis melamar pekerjaan, Masbro pulang
ke rumah dan seperti biasa, ia mengambil laptopnya dan membuka aplikasi
facebook. Ada alasan tertentu mengapa dia ingin sekali membuka aplikasi
facebook, alasannya karena ia ingin sekali bisa chattingan dengan Liya Zafira,
perempuan yang saat ini selalu ada di pikirannya. 40 menit berlalu, seseorang
yang di tunggu-tunggu belum juga ada di daftar chatting, Masbro masih tetap
saja bertahan menunggu perempuan itu sambil menghidupkan mp3 dan memutar lagu
Vierra yang berjudul Kesepian. Setelah satu jam Masbro melihat-lihat daftar
chatting, akhirnya seseorang yang ditunggu pun online jugadi facebook, dengan
hati yang sangat gembira dan dengan detak jantung yang deg-degan, Masbro pun
mulai menyapa perempuan itu.
“Call me is Masbro : hy J”
“Liya Zafirah : assalamu’alaikum J”
Masbro pun semakin terkagum-kagum oleh perempuan itu, awalannya ia hanya menjawab “hy” perempuan itu malah membaca salam kepadanya.
“Call me is Masbro : hm maaf, J wa’alaikumsalam..”
“Liya Zafirah : iya tidak apa-apa, trimakasih.. J”
“Call me is Masbro : hy J”
“Liya Zafirah : assalamu’alaikum J”
Masbro pun semakin terkagum-kagum oleh perempuan itu, awalannya ia hanya menjawab “hy” perempuan itu malah membaca salam kepadanya.
“Call me is Masbro : hm maaf, J wa’alaikumsalam..”
“Liya Zafirah : iya tidak apa-apa, trimakasih.. J”
“Call me is Masbro : iya sama-sama J apa saya boleh tau nama
panggilannya?”
“Liya Zafirah : panggil saja saya Fira J , kalau nama mas?
“Call me is Masbro : seperti nama di facebook saya J panggil saja Masbro”
“Liza Zafirah : Nama yang unik J kalau nama aslinya?
“Call me is Masbro : hm malu nih, nama asli saya agak kepanjangan J”
“Liza Zafirah : sebuah nama yang sudah di berikan orang tua itu adalah suatu anugrah dan mengandung arti yang sangat baik, jadi tidak usah malu dengan nama sendiri J”
“Call me is Masbro : baiklah, nama asli saya Joko Sundrato Joyo Sentoso J akrabnya di sapa Masbro..
“Liya Zafirah : itu kan bagus namanya J
“Call me is Masbro : hehe J trimakasih.. ngomong-ngomong kamu kuliah dimana?
“Liya Zafirah : dulu di Universitas Agama, tetapi sekarang sudah tamat dan bekerja sebagai guru agama di sekolah dasar dan guru mengaji di salah satu pesantren”
“Call me is Masbro : mulia sekali pekerjaannya J saya jadi minder, kalo saya sekarang bekerja sebagai photography dan photographer J”
“Liya Zafira : pekerjaan yang bagus juga.. J”
Sekian jam mereka berdua saling chatting dan mengenal satu sama lain, membuat rasa kerinduan Masbro dapat terobati, dia berharap hari berikutnya dapat bertemu dengan Liya Zafirah yang kini menjadi pujaan di hatinya.
Esok harinya adalah hari pertamanya utuk bekerja sebagai photographer, kebetulan ada job pemotreran anak TPA di sebuah pesantren yang ada di Yogyakarta. Dengan semangat Masbro pun berangkat ke lokasi pemotretan yaitu di tempat pesantren tersebut. Dia memfoto anak-anak TPA yang masih sangat lucu-lucu dan imut itu. Setelah asyik menjepret-jepret anak-anak TPA dan lingkungan yang ada di sekitar pesanrtren, ketika memotret sesuatu, terfotolah seorang perempuan yang sedang mengajari anak-anak TPA mengaji, ia melihat dengan teliti seseorang yang di fotony itu, serasa mengenalnya tetapi dia lupa dan tidak tau itu siapa. Setelah ia mengingat-ingat lagi, akhirnya dia pun ingat juga dengan perempuan yang di fotonya itu, perempuan itu ialah Liya Zafirah. Hatinya kaget bercampur senang, ia pun menghampiri Fira dan menyapanya.
“assalamu’alaikum fira”
“wa’alaikumsalam, ada apa mas?”
“masih ingat dengan saya? Teman facebook?”
“Oo iya, saya ingat, mas ini kan yang namanya Joko Sundrato Joyo Sentoso dan akrab di panggil Masbro?”
“iya, betul! Tidak di sangka ya ternyata kita bisa bertemu”
“namanya juga bumi ini kan bulat mas!”
“O iya iya benar juga”
Sekian hari mereka saling bertemu dan berinteraksi satu sama lain, membuat hati mereka berdua merasa ada suatu perasaan yang sama. Ternyata mereka berdua si Masbro dan Fira saling mencintai. Perempuan yang sudah merubah kehidupan si Masbro ini, telah membuat si Masbro menjadi tobat dari kebiasaannya yang suka alay, lebay, eksis, dan narsis. Hingga pada akhirnya dengan usia mereka yang sudah matang untuk menjalani kehidupan bersama akhirnya mereka pun merencanakan untuk menikah dan hidup bersama dengan ikatan suci selamanya.
“Liya Zafirah : panggil saja saya Fira J , kalau nama mas?
“Call me is Masbro : seperti nama di facebook saya J panggil saja Masbro”
“Liza Zafirah : Nama yang unik J kalau nama aslinya?
“Call me is Masbro : hm malu nih, nama asli saya agak kepanjangan J”
“Liza Zafirah : sebuah nama yang sudah di berikan orang tua itu adalah suatu anugrah dan mengandung arti yang sangat baik, jadi tidak usah malu dengan nama sendiri J”
“Call me is Masbro : baiklah, nama asli saya Joko Sundrato Joyo Sentoso J akrabnya di sapa Masbro..
“Liya Zafirah : itu kan bagus namanya J
“Call me is Masbro : hehe J trimakasih.. ngomong-ngomong kamu kuliah dimana?
“Liya Zafirah : dulu di Universitas Agama, tetapi sekarang sudah tamat dan bekerja sebagai guru agama di sekolah dasar dan guru mengaji di salah satu pesantren”
“Call me is Masbro : mulia sekali pekerjaannya J saya jadi minder, kalo saya sekarang bekerja sebagai photography dan photographer J”
“Liya Zafira : pekerjaan yang bagus juga.. J”
Sekian jam mereka berdua saling chatting dan mengenal satu sama lain, membuat rasa kerinduan Masbro dapat terobati, dia berharap hari berikutnya dapat bertemu dengan Liya Zafirah yang kini menjadi pujaan di hatinya.
Esok harinya adalah hari pertamanya utuk bekerja sebagai photographer, kebetulan ada job pemotreran anak TPA di sebuah pesantren yang ada di Yogyakarta. Dengan semangat Masbro pun berangkat ke lokasi pemotretan yaitu di tempat pesantren tersebut. Dia memfoto anak-anak TPA yang masih sangat lucu-lucu dan imut itu. Setelah asyik menjepret-jepret anak-anak TPA dan lingkungan yang ada di sekitar pesanrtren, ketika memotret sesuatu, terfotolah seorang perempuan yang sedang mengajari anak-anak TPA mengaji, ia melihat dengan teliti seseorang yang di fotony itu, serasa mengenalnya tetapi dia lupa dan tidak tau itu siapa. Setelah ia mengingat-ingat lagi, akhirnya dia pun ingat juga dengan perempuan yang di fotonya itu, perempuan itu ialah Liya Zafirah. Hatinya kaget bercampur senang, ia pun menghampiri Fira dan menyapanya.
“assalamu’alaikum fira”
“wa’alaikumsalam, ada apa mas?”
“masih ingat dengan saya? Teman facebook?”
“Oo iya, saya ingat, mas ini kan yang namanya Joko Sundrato Joyo Sentoso dan akrab di panggil Masbro?”
“iya, betul! Tidak di sangka ya ternyata kita bisa bertemu”
“namanya juga bumi ini kan bulat mas!”
“O iya iya benar juga”
Sekian hari mereka saling bertemu dan berinteraksi satu sama lain, membuat hati mereka berdua merasa ada suatu perasaan yang sama. Ternyata mereka berdua si Masbro dan Fira saling mencintai. Perempuan yang sudah merubah kehidupan si Masbro ini, telah membuat si Masbro menjadi tobat dari kebiasaannya yang suka alay, lebay, eksis, dan narsis. Hingga pada akhirnya dengan usia mereka yang sudah matang untuk menjalani kehidupan bersama akhirnya mereka pun merencanakan untuk menikah dan hidup bersama dengan ikatan suci selamanya.
SELESAI.